TEORI tentang EMOSI

Haii semua…  Udah lama gak ngepost, dari masa UTS kemaren kayaknya. Sekitar 3 minggu yg lalu. And now,, I come back jiahaha…. Topic yang mau aku tulis ini adalah tentang EMOSI. Cukup menarik bukan ?? Yaaa,, maka bersemangatlah membacanya hahahaa Menurut teman2, apa sih emosi itu ? ato,, teman-teman pernah emosi gak ?? kalo gak pernah, berarti teman-teman itu gak normal :D (wahh,, minta di boxing nii saya,, xixixi) pasti teman2 mengira emosi itu tentang marah-marah gitu yakan ?? Itu salah.. *upss Jadi emosi adalah keadaan dimana seseorang menerima rangsangan dari luar, baik rangsangan itu negatif maupun positif. Rangsangan positif maksudnya adalah rangsangan yang membuat hati seseorang itu senang, sedangkan negatif maksudnya adalah rangsangan yang membuat seseorang itu merasa sedih atau marah. Kadang emosi sedih bisa juga dikaitkan dengan emosi yang berasal dari rangsangan positif. Banyak orang menganggap emosi itu adalah sikap seseorang yang muncul ketika orang itu sedang marah. Namun kenyataannya tidak, emosi memiliki berbagai macam jenis, marah, sedih, senang, bingung, itu semua termasuk dari emosi. Yang membedakan adalah bagaimana cara mereka mengungkapkan rasa emosi itu. Dan emosi itu terjadi sesuai dengan keadaan yang sedang orang itu alami. Sikap – sikap yang dikeluarkan juga berbeda – beda. Definisi setiap orang tentang emosi itu berbeda – beda, oleh karena itu hal ini menjelaskan bahwa emosi adalah sebuah fenomena yang sangat kompleks. Namun demikian, semuanya tetap ada benang merahnya. Ada lima benang merah diantara definisi emosi, yakni emosi dipicu oleh interpretasi seseorang terhadap suatu kejadian, adanya reaksi fisiologis yang kuat, ekspresi emosionalnya berdasarkan pada mekanisme genetika, merupakan informasi dari satu orang ke yang lainnya, dan membantu seseorang beradaptasi terhadap perubahan situasi lingkungan. • Emosi dipicu oleh interpretasi terhadap suatu kejadian. Emosi ini muncul ketika anda mengalami suatu kejadian. Misalnya, ketika anda sedang mengerjakan tugas kuliah, dan anda mendapatkan nilai yang memuaskan, anda akan mengeluarkan emosi senang, atau sedih karena anda merasa bangga pada diri anda sendiri. Atau mungkin anda mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan kerja keras yang anda telah lakukan, anda akan menunjukan sikap emosi baik itu marah, ataupun kecewa. Oleh karena itu definisi ini merupakan definisi dari emosi yang sangat umum. Reaksi fisiologis yang kuat. Emosi muncul disertai adanya reaksi fisiologis yang cukup untuk membuat Anda menyadari adanya perbedaan dalam diri Anda. Misalnya detak jantung meningkat cepat, tangan gemetar, ingin kabur, dan sebagainya. • Ekspresi emosionalnya berdasarkan pada mekanisme genetika. Artinya, semua orang memiliki kemiripan dalam mengekspresikan emosi. Baik itu emosi senang, sedih, marah, semua orang memiliki ekspresi yang sama. Pria – perempuan, hitam – putih, indonesia – dengan negara – negara lain, semua memiliki ekspresi yang sama. 3 TEORI EMOSI 1.Teori James-Lange Teori James-Lange begitu teori ini disebut setelah william james dari amerika dan Carl Lange dari Denmark secara bersamaan mengemukakan teorinya.Carl Lange mengatakan emosi identik dengan perubahan peredaran darah .Pendapat ini kemudian dikembangkan oleh william james dengan mengatakan Emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan – perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respon terhadap rangsangan – rangsangan dari luar . Emosi yang dirasakan adalah persepsi tentang perubahan tubuh. Salah satu dari teori paling awal dalam emosi dengan ringkas dinyatakan oleh Psikolog Amerika William James: “Kita merasa sedih karena kita menangis, marah karena kita menyerang, takut karena kita gemetar”. Secara simpelnya buat ngingat teori itu gini nihh,, ”anda tersenyum dulu, baru anda bahagia” kalo ga percaya coba ajaa. Sometimes, it’s work. 2. Teori Cannon-Bard Walter Bradford cannon , psikolog amerika serikat menolak teori james-lange yang lebih dahulu popular. Pertama , ia menstimulasi sistem syaraf otonom untuk memproduksi atau mengaktifkan perubahan –perubahan fisiologis , seperti meningkatnya degup jantung , napas yang cepat dan sebagainya .Kedua hipotalamus mengirim pesan kepada cerebral cortex dimana pengalaman emosi dirasakan .Phillip Bard yang datang kemudian mendukung teori ini melalui penelitian-penelitiannya sehingga teori ini disebut teori cannon-Bard.Teori ini hendak menjelaskan bahwa persepsi terhadap objek yang dapat menimbulkan emosi diproses secara simultan oleh dua instansi yakni sistem saraf otonom dan erebral cortex. Emosi yang dirasakan dan respon tubuh adalah kejadian yang berdiri sendiri-sendiri. Nahh,, contoh gampangnya gini “anda bahagia dulu, baru tertawa. Inii sih yg paling sering kita rasakan. Kalo ada yg lucu, kita tersenyum ato tertawa. Iya dong yaa. Gak mungkin ketawa tanpa alasan. Hihihi 3. Teori Kognitif tentang Emosi Teori ini memandang bahwa emosi merupakan interpretasi kognitif dari rangsangan emosional (baik dari luar atau dalam tubuh). Teori ini dikembangkan oleh Magda Arnold (1960), Albert Ellis (1962), dan Stanley Schachter dan Jerome Singer (1962). Berdasarkan teori ini, proses interpretasi kognitif dalam emosi terbagi dalam dua langkah: 1. Interpretasi stimuli dari lingkungan Interpretasi pada stimulus, bukan stimulus itu sendiri, menyebabkan reaksi emosional. Contohnya, jika suatu hari kamu menerima kado dari Wini dimana Wini adalah musuh besarmu, maka kamu akan merasa takut atau bisa mengganggap bahwa kado tersebut berbahaya. Tetapi akan berbeda ceritanya bila Wini adalah seorang teman karibmu, maka kamu akan dengan senang hati menerima dan membuka kado tersebut tanpa curiga. Jadi dalam teori kognitifpada emosi, informasi dari stimulus berangkat pertama kali ke cerebral cortex, dimana akan diinterpretasi pada pengalaman masa kini dan lamapau. Lalu pesan tersebut dikirim ke limbyc system dan sistem saraf otonom yang kemudian akan menghasilkan arousl secara fisiologis. 2. Interpretasi stimuli dari tubuh yang dihasilkan dari arousal saraf otonom Langkah kedua dalam teori kognitif pada emosi yaitu interpretasi stimulus dari dalam tubuh yang merupakan hasil dari arousal otonom. Teori kognitif menyerupai teori James-Lange teori menekankan pentingnya stimuli internal tubuh dalam mengalami emosi, tetapi sebenarnya itu berlanjut ke interpretasi kognitif dari stimuli, dimana hal tersebut lebih penting dari pada stimuli internal itu sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

How To Make Best Use Of Your Eye Contact

Ini nihh Kepribadian Berdasarkan Teori Cattel :)

Laporan Observasi SMA SWASTA Plus Al-AZhar Medan